Seekor Kecoa
Seekor Kecoa akan tetap menjadi
seekor kecoa sepanjang hidupnya.
Walaupun dia berusaha dan berdoa
sekeras apapun dia tetap SeekorKecoa
Seekor Kecoa tidak akan mungkin
menjadi Angelina jolie ataupun bradpitt
Seekor Kecoa tidak akan mampu
mengalahkan insektisida
Hadapi saja takdir menjadi Seekor
Kecoa
Namun Seekor Kecoa dpt memiliki
talenta yang lebih besar dari ukuran tubuhnya. Bahkan Lionel Messi yang
mendapatkan 4X balloon dor tidak dapat menggantikan talenta Seekor Kecoa.
Atau bahkan seorang president yang sok oke pun tidak akan mampu menjadi Seekor
Kecoa.
Kelebihan Seekor Kecoa adalah dia
mampu hidup di tempat yang paling berkuman di dunia. Seekor Kecoa mampu
mengkonsumsi benda-benda aneh dan sangat beracun. Seekor Kecoa mampu pura-pura
mati, sehingga predatornya tidak akan memakannya. Masih banyak lagi kelebihan
Seekor Kecoa yang tidak dia sombongkan kepada banyak orang
Akan tetapi, walaupun Seekor
Kecoa penuh dengan talenta, tidak seekor spesies pun yang mengidam-idamkan
menjadi Seekor Kecoa. Seringkali aku mendengar peribahasa yang menggunakan kata
semut, ular, gajah, kuman, dan berbagai hewan lainnya, namun tidak ada satupun
peribahasa yang menggunakan kata Seekor Kecoa.
Mungkin Seekor Kecoa selalu
berharap sepasang sayapnya akan sekuat sayap elang, Seekor Kecoa mungkin juga
berharap sepasang antenenya akan berguna seperti radar USS-NAVY. Seekor Kecoa
mungkin juga berharap menjadi manusia yang keren luar-dalam. Atau mungkin
Seekor Kecoa berharap akan menjadi idola anak muda di tahun 2014.
Sambil aku pandangi Seekor Kecoa
yang termenung di jamban.
Aku berkata kepada Seekor Kecoa
“Bersabarlah Seekor Kecoa. Aku
yakin bahwa Tuhan tidak akan melupakan mahkluk sekecil apapun ciptaan-Nya tanpa
terkecuali SeekorKecoa.”
Bahkan akan terjadi hal yang
tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya apabila seekor kecoa menjadi mahkluk
yang sempurna dan bergantian tempat dengan manusia.
“Namun, hal yang terpenting dalam
tulisan ini adalah ada berapa kata “seekor kecoa” yang aku gunakan? .. kirim
sesegera mungkin jawaban mu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar